:: Selamat Datang,,,,

Assalamu'alaikum, Terima Kasih telah Berkunjung

Friday, May 30, 2008

Ada apa dengan Aromaterapi


Pasti banyak di antara kita yang menganggap aromaterapi sebagai salah satu cara meningkatkan semangat dan memberi manfaat bagi kesehatan. Para produsen produk yang terbuat dari minyak esensial ataupun campuran dari berbagai jenis tanaman ini mampu meningkatkan sistem kekebalan, mengurangi rasa sakit dan stres, memperkuat kesehatan mental, emosional, fisik, dan spiritual.

Namun, pendapat itu dinilai oleh para peneliti peneliti di Ohio State University sebagai strategi pemasaran produk belaka. Mereka meneliti beberapa sampel produk aromaterapi, dengan meminta 56 orang relawan yang berusia muda dan sehat. Para relawan itu kemudian diminta menghirup aromaterapi dari minyak lemon, lavender, dan air murni, selama periode empat jam, dengan aroma yang berbeda setiap harinya, selama tiga hari.

Sebagian dari para relawan diberitahu aromaterapi jenis apa yang akan mereka hirup, dan efek yang akan mereka rasakan setelah menjalani proses terapi. Sementara sebagian yang lain tidak diberikan informasi apa pun.

Secara mengejutkan, aromaterapi beraroma lemon benar-benar dapat meningkatkan mood. Namun, berdasarkan berbagai uji laboratorium, tidak ada pengaruh fisik apa pun setelah menghirup kedua jenis aromaterapi itu.

Pemeriksaan fisik meliputi efek aromaterapi terhadap detak jantung dan tekanan darah, sensasi rasa sakit dan respons tubuh saat kaki dicelupkan ke dalam air dingin, dan respons kulit seberapa cepat ia kembali setelah lapisan plester yang ditempelkan pada kulit dilepaskan secara tiba-tiba.

Para peneliti juga menggunakan kuesioner untuk mengetahui mood dan respons emosional para relawan. Sementara itu, tes darah dilakukan untuk mengetahui respons ketahanan tubuh dan menghitung kadar kortisol, epinephrine, dan norepinephrine, tiga hormon yang sangat berperan dalam respons tubuh terhadap berbagai rangsangan.

Meski banyak aromaterapis menyebut aroma lemon dan lavender mampu meningkatkan sistem kekebalan, hasil penelitian ini justru menunjukkan bahwa air murni lah yang lebih efektif dibandingkan jenis aroma apa pun. Hasilnya sama, baik hasil terapi kepada relawan yang mengetahui fungsi dan aroma yang digunakan sebagai terapi, maupun mereka yang 'buta'.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology edisi April menyatakan, "ini merupakan penelitian paling lengkap mengenai aromaterapi."

Selain mengadakan penelitian langsung terhadap 56 relawan, para peneliti juga telah mencari berbagai keterangan mengenai aromaterapi di situs National Center for Complementary & Alternative Medicine (NCCAM). Situs itu hanya menyebutkan sedikit sekali keterangan mnegenai khasiat lavender, bahkan sama sekali tidak menyebut tentang aroma lemon.

(Yahoo/dila)